Terkait Transparansi Covid-19, Trump Marah dan Ingin Putus dari China
JAKARTA | Populinews.com – Presiden AS kembali membuat pernyataan kontroversial. Ia, dalam sebuah wawancara eksklusif di jaringan televisi FOX News, mengaku sedang tak mau bicara dengan Presiden China Xi Jinping dan bisa saja memutus hubungan AS dan China.
Untuk ini, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin memberikan penjelasan. Ia mengatakan intinya AS memang ingin China memberi banyak informasi soal virus corona baru COVID-19.
Menurutnya pernyataan keras Trump terjadi karena China tidak memberikan akses untuk AS masuk dan mengetahui apa yang terjadi. Ini membuat Trump kecewa. “Presiden prihatin,” tegasnya dikutip dari Reuters, Jumat (15/5/2020).
Karenanya Trump, kata dia tengah meninjau banyak pilihan bagaimana hubungan AS dengan China ke depannya. Dikatakannya masalah ini sangat sulit dan kompleks.
“Dia sedang meninjau semua pilihannya. Jelas, kami sangat prihatin dengan dampak virus ini terhadap ekonomi, pekerjaan Amerika, kesehatan masyarakat Amerika dan presiden akan melakukan segalanya untuk melindungi ekonomi dan melindungi pekerja Amerika, “kata Mnuchin.
“Mereka (China) tidak membiarkan kami masuk, mereka tidak membiarkan kami mengerti apa yang sedang terjadi dan publik Amerika berhak untuk memahami semua fakta.”
AS terpukul parah dengan penyebaran COVID-19. Negara itu kini menjadi negara dengan kasus corona terbanyak yakni 1.454 juta kasus.
Dari data Worldometers per hari ini, AS mencatat 23.833 kasus baru. Angka kematian juga bertambah 1.612 dalam 24 jam ini dan menjadikan total pasien meninggal menjadi 86.809 orang.
COVID-19 juga memukul ekonomi AS. Data tenaga kerja AS merilis, klaim pengangguran mencapai 2,98 juta untuk pekan yang berakhir 9 Mei kemarin.
Angka ini turun tipis dibanding klaim pengangguran pekan lalu yang di angka 3,18 juta orang. Ini membuat total pengangguran di AS menjadi 36,5 juta orang yang mengajukan jaminan pengangguran sejak Maret 2020 lalu.
Sebelumnya Trump mengaku kecewa dengan China. Karena gagal menahan pandemi dan berimplikasi pada perjanjian damai dagang yang dibuat Januari 2020.
“Mereka seharusnya tidak membiarkan ini terjadi,” kata Trump dikutip Reuters.
“Saya membuat kesepakatan perdagangan yang hebat dan sekarang saya bisa katakan, saya tak merasakan hal yang sama. Tinta sudah mengering dan wabah (COVID-19) datang. Rasanya jadi tak sama buat saya.”
Ia pun melanjutkan lagi dengan mengatakan, dirinya saat ini, tak mau berbicara dengan Xi Jinping. Bahkan ia berujar, bisa melakukan banyak hal untuk “menghukum” China, termasuk memutus seluruh hubungan yang telah dijalin.
“Ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Kita bisa memutus seluruh hubungan (dengan China),” tegasnya.
Ia berujar jika AS melakukan itu, AS bisa menghemat dana hingga US$ 500 miliar. Angka itu merujuk pada impor tahunan AS dari China. (cnbc)
