Sekretaris Satgas COVID-19 Kabupaten Natuna, Syawal, menyerahkan bantuan alat Rapit Tes Antigen dari BNPB kepada Kepala Dinas Kesehatan, Rizal Rizaldy. Turut didampingi Juru bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Natuna, Hikmat Aliasyah (Kiri) dan relawan BNPB di Ruangan Kantor Kepala Dinas Kesehatan, Bukit Arai, Natuna, Selasa (17/11). (f/Antara Kepri)

NATUNA | Populinews.com – Menyusul kian bertambahnya warga Natuna yang terkonfirmasi positif Corona, ternyata tidak dibarengi dengan persiapan alat Rapit Tes yang cukup.  Mendengar kondisi ini, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Doni Manardo, langsung mengirimkan 5000 unit alat Rapid Tes untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna.

Bantuan sarana Rapid Tes ini, diserahkan melalui Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kabupaten Natuna. “Ini bantuan dari Kepala BNPB, Bapak Doni Monardo berupa alat rapid tes antigen dengan jumlah 5.000 unit,” kata Syawal, Sekretaris Satgas COVID-19 Kabupaten Natuna, saat menyerahkan secara simbolis bantuan tersebut kepada Kepala Dinas Kesehatan Natuna, Rizal Rizaldy, di Bukit, Selasa (17/11/2020).

Penyerahan bantuan ini juga disaksikan Juru bicara Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah serta Tim Relawan BNPB Natuna.  Syawal juga mengatakan bantuan tersebut khusus dikirim untuk mempercepat proses traking dalam menghentikan penyebaran COVID-19 di daerah itu.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan, Rizal mengatakan akan menggunakan bantuan tersebut dengan baik, khususnya dalam kegiatan tracking.  “Ini untuk mempercepat mengatasi penyebaran COVID-19, dan akan segera disalurkan ke tiap Puskesmas. Ini sangat membatu kita dalam proses tracking,” kata Kadiskes. Ia juga menjelaskan alat tersebut diyakini lebih akurat dan mendekati hasil swab.

“Kalau menunggu swab ke Batam lama, dengan alat ini, ketika reaktif kita cepat ambil langkah karena Antigen mendekati swab, tetapi kita juga nanti akan bisa swab sendiri di Natuna,” ujarnya.

Menanggapi hal itu juru bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah mengatakan saat ini Natuna membutuhkan setidaknya 100 unit peralatan rapid tes setiap harinya.  ”Kalau kita hitung, seratus saja perhari, satu bulan kita membutuhkan 3.000 unit,” kata Hikmat.

Diakuinya, kendala saat ini selain peralatan rapid tes masih terbatas, Natuna juga membutuhkan PCR mobile dan oksigen ventilator. “Dengan adanya bantuan ini, ke depan mungkin kami akan lakukan tes ke seluruh kantor yang ada,” kata Hikmat.

Ia juga menyampaikan data kasus COVID-19 Natuna saat ini cenderung naik seiring masifnya kegiatan rapid tes. “Telah tercatat 21 positif, satu meninggal dunia, 19 dalam masa penyembuhan, sementara untuk wilayah Serasan reaktif berjumlah sekitar dua puluhan, Midai diketahui positif satu orang. Pulau Laut dan Subi perlu juga kita waspadai,” ungkapnya.

Hikmat juga mengatakan, kasus yang terjadi di Natuna tidak hanya berawal dari klaster 02, namun muncul juga klaster lainnya.

“Contoh di Midai satu orang positif, itu dari klaster bayi kemaren karena pasien sebagai pengasuh bayi tersebut. Nah yang kita belum dapat sumbernya justru klaster tenaga medis kita di kecamatan – kecamatan di Puskesmas. Itu kita belum tau dari mana datangnya,” kata Hikmat.

Karena itu, menurut Hikmat langkah dan upaya yang dilakukan oleh Satgas COVID-19 Natuna memperketat pengawasan, melakukan isolasi secara ketat dan tetap menghimbau masyarakat wajib mematuhi protokol kesehatan.

Ia juga menegaskan kegiatan isolasi terpadu di kawasan komplek Masjid Agung akan tetap berlangsung. “Masyarakat jangan resah, mereka yang diisolasi tidak keluar bebas, pada pagi hanya berjemur dan mereka tidak kontak langsung bersama masyarakat sekitar,” kata Hikmat.

Selain itu, kata Hikmat, virus corona tidak bisa terbang, kalaupun ada karantina aktifitas karantina atau isolasi tidak akan mengganggu aktifitas masyarakat yang lain. “Jika di bawah mereka diisolasi, tidak mempengaruhi kegiatan yang lain di atas, tidak ada kontak langsung,” kata Hikmat.

Pada kesempatan yang sama, Hikmat menyampaikan juga terkait kegiatan swab, Natuna akan melakukan secara mandiri. “Saat ini Tim BTKLTP Batam telah berada di Natuna, mereka telah datang hari ini untuk validasi, besok pelatihan mengoperasikan alatnya,” kata Hikmat.

Selain itu, pelatihan juga dilakukan bagi para tenaga medis di Puskesmas untuk cara pengambilan sampel, maupun di RSUD. “Insy’allah Kamis mudah-mudah kita telah beroperasi. Jika itu beroperasi nantinya sqtu hari bisa menguji sebanyak 96 sampel,” kata Hikmat. (red)

Editor : Dahri Mualana

Bagikan :