PANIPAHAN | Populinews.com — Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, Koramil 04/Kubu melalui Anggota Pos Rayon Militer (Posramil) Panipahan, kini mengembangkan tanaman sayuran Hydroponik. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Ikatan Alumi Yayasan Parguruan Kartini Panipahan, di Kepenghuluan Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Adapun tanaman sayuran yang masih tahap perawatan berupa Sayur Sawi manis, Sayuran Kale, Sayuran Selada Hijau, serta Pak Coy. Hampir setiap hari, 3 orang TNI-AD dari Posramil Panipahan menyempatkan waktunya melaksanakan pemeliharaan dan perawatan tanaman Hydroponik ini.

Perawatan tersebut meliputi pengecekan kondisi air di bak penampungan, membersihkan wadah media tanam, pengecekan larutan nutrisi dan melakukan penggantian tanaman yang sakit dengan tanaman baru. Pada prinsipnya perawatan tanaman hidroponik dan konvensional relatif sama, misalnya dalam budidaya konvensional tanaman harus di pupuk.

Danramil 04/Kubu Kapten Inf. Alparisi melalui Anggota Posramil Panipahan, mengatakan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan budidaya dengan sistem hidroponik kepada masyarakat dan menjadi
aktivitas produktif selama masa pandemi covid-19.

Apalagi saat covid-19 menjadi wabah dan menyerang berbagai negara di dunia termasuk Indonesia menyebabkan dampak yang kompleks bagi kehidupan masyarakat.

Salah satu dampaknya ialah himbauan untuk tetap di rumah dan sebagian kegiatan dilakukan dari rumah, seperti bekerja dan sekolah. Selama masa pandemi kegiatan harus tetap produktif salah satunya dengan budidaya tanaman.

Budidaya tanaman bisa dilakukan secara mudah dengan sistem hidroponik, Hidroponik merupakan budidaya tanaman yang tidak menggunakan tanah sebagai media dan menekankan penggunaan air serta asupan nutrisi untuk tanaman.

Budidaya dengan sistem hidroponik dapat dilakukan dengan mudah dan bermanfaat secara materil dan kesehatan, budidaya tanaman menjadi alternatif aktivitas yang produktif di masa pandemi.

Dengan Hidroponik, masyarakat dapat lebih produktif. Apalagi budidaya tanaman seperti ini dapat dilakukan dengan mudah dan sederhana tanpa harus mengeluarkan biaya banyak,” ujar Alparisi. (Sujiono)