Gubernur Sumsel, H. Herman Deru

PALEMBANG | Populinews.com – Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru (HD) mengapresiasi kinerja para guru di Sumsel dalam menjalakan program vaksinasi bagi pelajar di sekolah masing-masing. Kekhawatiran akan munculnya Cluster baru Covid-19 ketika kebijakan Pembelajaran Tatap Muka diberlakukan, sampai hari ini tidak ditemukan alias nihil.

”Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua guru dan sekolah. Hingga saat ini, kita belum menemukan adanya klaster baru Covid-19 di sekolah, pasca penerapan PTM. Namun, saya mengimbau hendaknya kita jangan sampai lalai, tetap pertahankan protokol kesehatan,” ujar Herman Deru usai menghadiri Gebyar Puncak HGN 2021 di Duning Hall JSC, Rabu (01/12/2021).

Dalam kegiatan ini, Herman Deru turut memberikan penghargaan kepada sembilan guru yang berdedikasi dan berprestasi baik nasional maupun internasional. Serta Launching Jurnal Ilmiah Dinas Pendidikan Sumsel dengan judul Askara Wijata Sriwijaya.

Turut hadir Kaajendam II/Swj, Caj Suparno, Kasubdit 3 Dit Intelkam Polda Sumsel, Sobirin, DPRD Sumsel, Muhammad Yase, Ketua Kormi Sumsel, Hj Samanyha Tivani Herman Deru, Para instansi vertikal dan para kepala OPD Provinsi Sumsel yang berkesempatan hadir.

Vaksinasi Pelajar dan Santri di Sumsel, yang terus digalakkan. (f/ist)

Gubernur juga menekankan, agar penerapan protokol kesehatan di sekolah, dimulai dari prilaku guru. Karena apa yang dilakukan guru di sekolah akan ditiru langsung oleh para siswa-siswi. Semangat dan motivasi guru dalam menerapkan Prokes akan memberikan pengaruh secara langsung kepada siswa karena akan ditiru.

”Sebaliknya, itu artinya apa? Sedikit saja guru melakukan kesalahan maka itu akan menjadi panduan bagi siswa. Karena itu tingkat pergaulan guru juga harus berhati-hati. Guru itu dipercaya dan ditiru oleh murid,” ucap gubernur.

Herman Deru juga memaklumi menjadi guru di era sekarang tidaklah gampang, karena guru dituntut up to date dan tahu akan kebutuhan zaman saat ini. Materi pendidikan saat ini juga ikut berkembang di zaman yang serba online saat ini. Guru harus lebih baik dari siswa, paling tidak selalau upgrade ilmu untuk menyesuaikan kemajuan zaman saat ini.

Kerahkan 3.300 Vaksinator

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nuraini mengatakan pihaknya telah mendukung penuh pelayanan vaksinasi Covid-19 bagi pelajar di sekolah-sekolah. Selama program vaksinasi berjalan, pihaknya bersama Dinkes di 17 kabupaten dan kota telah mengerahkan 3.300 vaksinator.

Menurutnya keberhasilan Sumsel, menghidari terjadinya kluster baru di sekolah, tak lepas dari tingginya minat para siswa, yang rata-rata usia remaja, untuk mengikuti vaksinasi. Ini ditandai dengan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel sampai akhir November 2021, hampir 65% pelajar di Sumsel, sudah menjalani vaksinasi.

“Sejak bulan lalu, sudah mulai sekolah tatap muka. Remaja atau anak sekolah usia mulai dari 12 tahun, memang termasuk target prioritas vaksinasi,” ujarnya.

Lesty Nurainy juga mengatakan, program vaksinasi untuk kalangan pelajar dan remaja ini sebagai bentuk dukungan mengejar target herd immunity di awal tahun 2022 mendatang. Namun, target ini sangat bergantung dari kiriman pasokan vaksin dari pemerintah pusat.

Selama ini, distribusi dosis vaksin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak 471.000 dosis per bulannya ke Sumsel. Sementara kebutuhan paling sedikit 1,5 juta dosis setiap bulannya. Namun setidaknya, saat ini sudah ada tambahan dari pusat untuk mempercepat vaksinasi di Sumsel,” ungkapnya. (dm)

Penulis : Dahri Maulana

Bagikan :