Vaksinasi di OKU Masih Dibawah 70%, Kodim Gencarkan ‘Serbuan Vaksin’
OKU, SUMSEL | Populinews.com – Pelaksanaan program vaksinasi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatera Selatan, hingga kini masih dibawah target 70%. Untuk membantu percepatan capaian target tersebut, pihak Kodim 0403/OKU, sejak sepekan terkahir kembali menggencarkan program serbuan vaksin, dengan target minimal 800 penerima per hari.
Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas, tim vaksinasi Kodim OKU menggelar Serbuan Vasinasi dengan cara jemput bola ke seluruh desa di Kecamatan yang ada di OKU secara bergiliran. Dibantu petugas Babinsa, tim melakukan pendataan ke pelosok-pelosok sekaligus membantu dan mendata warga yang ingin mengikuti vaksinasi. Sedangkan kegiatan vaksinasi digelar di Puskesmas yang mudah dijangkau oleh calon penerima vaksin.
Seperti gelar serbuan vaskin yang dilakukan di UPTD Puskesmas Sosoh Buay Rayap Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Kabupaten OKU, Kamis (02/12/2021). Diluar dugaan, jumlah warga yang ingin menjalani vaksinas cukup besar. Mereka datang dari berbagai desa, dan rela antre menunggu giliran sejak pagi.
Pantauan populinews.com, pada pelaksanaan Serbuan Vakninasi kali ini, mayoritas peserta didominasi kalangan lansia. Mereka sebagian besar berprofesi sebagai petani sawah dan palawija yang datang dari berbagai desa. Sebagian lagi peserta adalah kalangan muda yang sudah berkeluarga.
”Kita bersyukur, animo masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi massal ini cukup tinggi. Kita pun siap melayani berapa saja jumlah peserta yang mendaftar,” ujar Dandim 0403/OKU Letkol Arh Tan Kurniawan, melalui Pasi Ops, Kapten Inf Liswandi, di sela kesibukannya memantu pelaksananaan vaksinasi ini.
Suasana yang sama, lanjut Liswandi, juga terjadi ketika kegiatan Serbuan Vaksin ini, digelar di UPTD Puskesmas Kedaton jalan Depati Tjik Nanang No. 16 Desa Kedaton, Kecamatan Peninjuan, Kabupaten OKU, Selasa (30/11/2021) lalu. Jumlah peserta yang ditargetkan sebesar 600 orang, realisasinya mencapai 700 orang lebih. Vaksinasi yang dilakukan pun sebagian besar adalah dosis pertama.
Liswandi juga menyebutkan, program serbuan vaksin TNI ini, terbuka untuk semua fase yakni dosis pertama dan kedua. Kemudian terbuka untuk umum, baik masyarakat setempat maupun dari luar daerah.
Dalam pelaksanaannya pihak pelaksana dibantu tim vaksinator dari Dinas Kesehatan OKU dan tenaga dokter dari Rumah Sakit dr. Noesmir Baturaja, disamping tenaga medis kesehatan dari TNI-AD sendiri.
Berdasarkan data update Satgas Covid-19 OKU, per tanggal 25 November lalu, jumlah masyarakat yang sudah menjalani vaksni dosis pertama sebanyak 158.804 atau sekitar 58,8 persen dari target sebesar 569,955 orang. Sedangkan penerima dosis kedua 102,671 atau sekitar 38,1 persen.
”Mudah-mudahan dengan percepatan program serbuan vaksinasi ini, angka capaian bisa sesuai target. Kami selalu siap membantu pemerintah daerah untuk mensukseskan program yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia ini,” ujar Kapten Inf. Liswandi menambahkan.
Mengenai mekanisme pemberian vaskin, Liswandi juga menjelaskan, setiap warga yang akan divaksin baik dosis I dan dosis II, mendapatkan perlakuan sama susiai standar yang ditetapkan pemerintah. Setiap peserta harus melalui empat tahapan. Pertama daftar sesuai dengan KTP terlebih dahulu di lakukan skrining riwayat penyakit, tensi darah, suhu tubuh oleh dokter sebelum menerima suntik vaksin.
Kemudian setelah Suntik vaksin warga diharapkan harus menunggu Observasi selama 30 menit untuk mengetahui perkembangan tubuh, setelah waktu tunggu 30 menit selesai, warga menerima surat bukti telah di vaksin.
Ia juga menghimbau warg ayang sudah menjalani vaksin untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dalam melaksanakan aktivitas baik saat bekerja, maupun bepergian ke keluar. Pakailah masker, sebab masker dapat melindungi diri sekaligus melindungi orang lain,” ujarnya. (dm)
Penulis: Dahri Maulana