PALEMBANG | Populinews.com – Persepsi publik yang menganggap Mawardi Yahya akan tetap menjadi Wakil Gubernur Sumsel berpasangan dengan Herman Daru, pada periode 2024-2029, ternyata terbantahkan. Mantan tokoh Golkar yang kini menjabat Dewan Pembina DPP Partai Gerindra ini, justru maju menjadi Calon Gubernur berpasangan dengan mantan Walikota Palembang periode 2019-2024, Harnojoyo.

Tekad bulat untuk maju bersama keduanya telah dituangkan dalam kesepakatan yang ditandatangani bersama, di hadapan mantan Gubernur Sumsel, Syahrial Oeman, yang sekaligus menjadi Ketua Tim Pemenangan.

Dalam konfrensi pers yang digelar, minggu (10/3/2024) Mawardi Yahya dan Harnojoyo juga sepakat mengusung jargon pasangan dengan nama ‘Mahar’ yakni singkatan nama Mawardi dan Harnojoyo. Mahar, juga bermakna pengikat untuk bersama berjuang untuk menang pada Pemilukada Sumsel  27 November 2024 mendatang.

Menjawab awak media, mengenai alasan memilih Harnojoyo, menurut Mawardi selama ini dirinya melihat kenerja walikota Palembang ini cukup berhasil. “Jadi kami selama ini sama-sama menilai satu sama lain, untungnya sama klop, insyaallah menurut saya dapat sinkron dalam memimpin Sumatera Selatan kedepan,” ujarnya.

Lebih jauh Mawardi Yahya meminta publik dapat menilai sendiri latar belakang mereka nantinya.  “Dinilai sendiri bagaimana latarbelakang kami berdua, salah satunya bisa latarbelakang ke daerahan perlu. Kita pimpinan Sumatera Selatan, ingat kita ada 17 kabupaten kota, insyallah kombinasi ini ditambah panglima Syahrial Oesman mudah mendapatkan keberhasilan nantinya,” tuturnya.

Mengenai partai politik pengusung, Mawardi Yahya belum memberikan gambaran. Menurutnya yang terpenting sekarang sepakat untuk maju bersama Harnojoyo di Pilkada 2024 mendatang.

“Soal partai politik pengusung kami, nanti akan menyusul. Terpenting saya sepakat dengan pak Harno maju, dan panglima pak Syahrial Oesman, kedepannya baru bicara siapa pengusung kita,” tegasnya.

Mawardi pun menyebut dengan pengalaman politik mulai dari ketua DPRD dua kali, bupati dua kali hingga wakil Gubernur, sudah cukup berpengalaman baik suka maupun duka, dalam memimpin dan memajukan pembangunan daerah dan masyarakat.

Profil Mawardi dan Harnojoyo

Mawardi Yahya dilahirkan pada 2 Maret 1958. Ia telah mengukir namanya sebagai seorang yang berpengaruh dalam kancah politik daerah.

Sebelum menduduki jabatan sebagai Wakil Gubernur Sumatera Selatan pada 1 Oktober 2018, Mawardi telah membuktikan kiprahnya di tingkat lokal.

Dia pernah menjabat sebagai Bupati Ogan Ilir selama dua periode, yakni dari tahun 2005 hingga 2010, dan kembali menjabat untuk periode 2010 hingga 2015.

Sebelumnya, Mawardi juga telah mengemban tanggung jawab sebagai Ketua DPRD Kabupaten Ogan Komering Ilir pada periode 1999 hingga 2004.

Namun, perjalanan politiknya tidak selalu berjalan mulus. Pada tanggal 23 Juni 2015, Mawardi secara resmi mengundurkan diri dari jabatan Bupati Ogan Ilir, menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada wakilnya, Daud Hasyim.

Meskipun demikian, Ogan Ilir berhasil meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) di akhir masa jabatannya.

Sementara itu, Harnojoyo H. Harnojoyo, S.Sos., adalah sosok lain yang memiliki perjalanan politik yang menarik di Sumatera Selatan.

Dilahirkan pada 18 September 1967, Harnojoyo telah mencatat sejumlah prestasi dalam dunia politik daerah.

Ia terakhir menjabat sebagai Wali Kota Palembang, mengisi periode antara 2015 hingga 2018, dan kembali terpilih untuk masa jabatan 2018 hingga 2023.

Perjalanan politik Harnojoyo tidak terlepas dari tantangan. Sebelumnya, ia telah bertugas sebagai Wakil Wali Kota Palembang dan kemudian menjabat sebagai pelaksana tugas wali kota pada periode antara Desember 2014 hingga September 2015.

Peran tersebut diembannya sebagai pengganti Romi Herton yang berhalangan secara konstitusi, terkait dengan kasus suap yang melibatkan Hakim Mahkamah Konstitusi.

Kedua tokoh politik ini telah menorehkan jejaknya dalam sejarah politik Sumatera Selatan. Dengan pengalaman dan dedikasi yang dimiliki, mereka terus berjuang untuk mewujudkan kemajuan bagi daerah dan masyarakat yang mereka layani. (red)

Sementara itu, Harnojoyo menambahkan, “Kami, bersama-sama sebagai pemimpin dalam perjuangan ini, siap menghadapi pemilihan gubernur Sumatera Selatan yang akan datang. Kami memohon dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Sumatera Selatan untuk mendukung perjuangan kami.”

Herman Deru dan Heri Amalindo

Dengan pengumuman ini, persaingan politik di Sumatera Selatan dipastikan semakin menarik untuk dipantau. Apalagi saat ini masyarakat menantikan perkembangan selanjutnya. Sebab, publik memprediksi Herman Deru juga akan mempertahankan posisinya sebagai Gubernur Sumsel untuk periode kedua.  Apalagi, sudah beredar kabar Herman Deru sudah mendapat restu dari Ketua Umum DPP Partai Nasdem.

Hanya saja HD, panggilan akrabnya, belum memberikan info siapa yang bakal ia gandeng untuk menjadi Wakil Gubernur menggantikan posisi Mawardi Yahya yang akan menjadi rival kuatnya.

Demikian halnya dengan Heri Amalindo, sejak enam bulan lalu ia sudah melakukan sosialisasi ke masayarakat, bahwa ia akan maju menjadi calon Gubernur Sumsel. Bahkan Bupati Kabupaten PALI ini sudah membentuk tim pemanangan dan memasang banyak baliho di sejumlah daerah. Namun, sejauh ini Heri Amalindo juga belum mendapatkan pendampingnya sebagai calon wakil gubernur.

Sebuah sumber menyebutkan, soal siapa wakil yang akan mendampingi, Heri Amalindo, sudah ada beberapa nama. Namun, secara resmi belum melakukan kesepakatan. Selain itu, Heri Amalindo juga masih menunggu petunjuk dari DPP PDIP, sebagai partai pengusungnya. (dm)

Bagikan :