Pjs Gubernur Kepri: Pilih Pemimpin yang Mampu Pulihkan Ekonomi

Minggu, 15 November 2020

Investigasipos.com| KEPRI.
Pjs. Gubernur Bahtiar Baharuddin menyampaikan bahwa Pilkada tahun 2020 ini merupakan pilkada yang sangat berbeda sekali sebelumnya. Karena Pilkada kali ini dilaksanakan ditengah kondisi pandemi Covid-19, yang mana sangat rawan penyebaran dan penularannya jika ada kerumunan.

“Walau ada kondisi luar biasa ini, Pilkada harus tetap kita lakukan karena kita juga butuh pemimpin-pemimpin daerah yang luar biasa yang bisa memberikan solusi serta memiliki wawasan serta pengetahuan untuk mengatasi pandemi ini dan memulihkan perekonomian,” kata Bahtiar, di Karimun, Ahad (15/11).

Menurutnya agar Pilkada 2020 bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan tidak menjadi cluster baru bagi penyebaran Covid-19 maka perlu pengelolaan dan kerjasama yang baik antar pemerintah daerah dengan pihak penyelenggara Pemilu. Juga semua komponen masyarakat.

“Butuh kerjasama semua pihak baik Pemda, KPU, Bawaslu serta masyarakat untuk mewujudkan ini. TNI/Polri serta Satpol PP juga kita minta untuk mengawal setiap tahapan pelaksanaan Pilkada hingga pemilihan sesuai dengan protokol kesehatan,” ajaknya.

Terkait Debat antar Paslon yang akan dilakukan dalam waktu dekat, Bahtiar menyarankan agar KPU membuat tema besarnya yakni Strategi dan Inovasi calon Kepala Daerah dalam menangani Covid-19 beserta dampak sosial ekonominya.

“Jadi debatnya terkonsep, disesuaikan dengan situasi saat ini kita hadapi. Kita ajak agar paslon agar terlibat dalam penanganan Covid-19 sebagai agen atau contoh yang baik bagi masyarakat karena taat protokol kesehatan,” kata Dirjen Polpum Kemendagri ini.

Terkait tahapan Pilkada di Kabupaten Karimun secara umum Bahtiar menilai baik. Namun dirinya menyoroti masih adanya masyarakat yang belum melakukan perekaman data kependudukan hingga saat ini.

“Segera bentuk tim kecil untuk masalah ini. Lakukan jemput bola untuk perekaman data kependudukan karena jumlahnya cukup banyak, sekitar 3.000. Ini bisa jadi sumber konflik jika tidak segera diselesaikan karena selisih satu suara saja bisa berpengaruh pada calon yang menang Pemilu. Apalagi ini ribuan,” sarannya ke Pemkab Karimun.

Kemudian terkait TPS, Bahtiar kuga menyampaikan bahwa penerapan protokol saja belum cukup untuk menjamin Pilkada yang dilaksanakan akan bebas dari penyebaran covid. Yang perlu menjadi perhatian utama juga adalah lokasi TPS yang harus terbuka dan terpapar sinar matahari.

“Kalau perlengkapan protokol kesehatan sudah baik, skenario pencoblosan juga diatur sedemikian rupa tapi kalau dilakukan ditempat tertutup maka sangat rawan terjadi penularan. Tempatnya harus bisa terkena sinar matahari karena mengandung UV yang bisa menghancurkan DNA Covid-19,” jelasnya.

Sementara itu, Pjs. Bupati Karimun Heri Andrianto dalam laporannya menyampaikan bahwa untuk pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di Karimun, Pemerintah Kabupaten Karimun telah menyelesaikan Dana Alokasi Hibah yang bersumber dari APBD dengan nilai 31.774.718.400, yang diberikan kepada KPU, Bawaslu, Kodim 0317 serta Lanal Tanjungbalai Karimun.

Untuk TPS berjumlah 555 buah, dengan jumlah pemilih yang telah masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) 165.780 yang tersebar di 12 Kecamatan di Kabupaten Karimun. Terkait pilkada sehat 2020, Pemda telah mendapatkan komitmen dari penyelenggara Pilkada untuk menyelenggarakan Pilkada dengan penerapan protokol kesehatan. Di antaranya petugas di lapangan akan menggunakan APD lengkap, menyiapkan alat pengukur suhu tubuh, menyiapkan bilik khusus bagi pemilih yang suhu tubuhnya diatas 37,3 derajat celcius, menjaga jarak, melalukan sistem jadwal untuk pemilih, selain itu untuk para saksi pasangan calon diwajibkan untuk memiliki surat kesehatan bebas covid dari instansi kesehatan.

Selanjutnya agar para paslon memastikan kesehatan para saksinya yang bertugas di setiap TPS dengan menyertakan surat keterangan sehat dan bebas Covid-19 dari instansi pelayanan kesehatan.

“Secara umum tahapan pilkada di Kabupaten Karimun telah berjalan degan baik. Untuk memastikan protokol kesehatan juga berjalan baik pada pencoblosan nanti, maka dalam beberapa waktu ini akan dilakukan simulasinya, jika terjadi kekurangan akan di evaluasi,” lapornya.