Kepala BPDASHL Musi Siswo, S.Hut.,M.Si melakuka penananam bibit mangrove di Musi Banyuasin

Banyuasin | Populinews.com   – Pandemi Corona Virus Infectious Disease 2019 (Covid-19) secara nyata telah mengganggu aktivitas perekonomian negara di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Selama terjadinya pandemi Covid-19, kegiatan dunia usaha mengalami gangguan yang signifikan yang pada akhirnya mengganggu perekonomian nasional.

Kebijakan dan langkah yang dilakukan extraordinary diambil pemerintah adalah melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Salah satu program Pemulihan Ekonomi Nasional di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan diterjemahkan dalam Program Padat Karya Penanaman Mangrove.

Dimana penanaman pohon Mangrove melibatkan petani atau warga yang nantinya akan akan dibayar langsung ke rekening mereka.

Kepala BPDASHL Musi Siswo, S.Hut.,M.Si mengatakan, penanaman Mangrove ini merupakan bukti hadirnya Negara dalam keadaaan sulit. Insya Allah hasil penanaman yang masyarakat lakukan akan dibayar di atas UMR langsung ke rekening masyarakat.

“Jadi ada 600 kartu ATM yang kita siapkan, maka masyarakat yang terlibat hasil langsung dibayar dengan langsung melalui rekening tidak melalui bendahara  saya. Langsung dari rekening ke rekening,” ujarnya usai penanaman pohon Mangrove bersama Bupati Banyuasin Askolani di Tanjung Api – Api Banyuasin, Sumsel, Rabu (11/11/2020).

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Banyuasin dan jajarannya yang sudah ikut melakukan pencanangan Padat Karya Penanaman Mangrove yang dilanjutkan dengan penandatangan MoU. Dimana BPDASHL berkomitmen membantu 10 ribu bibit selama lima tahun.

Bupati Banyuasin H. Askolani,S.H.,M.H mengatakan, program ini diharapkan dapat menjadi stimulus perekonomian bagi masyarakat di sekitar ekosistem Mangrove, melalui pemberian kesempatan untuk berusaha dan melakukan aktivitas yang dapat memperbaiki keadaan ekonomi masyarakat serta ekosistem Mangrove.

“Dimana kita ketahui bahwa bagi nelayan ikan yang dimana harga ikan turun karena terdapat Covid-19, dengan adanya penanaman Mangrove ini kita bisa membantu warga untuk melakukan penaman,” katanya.

Padat Karya Penanaman Mangrove di Provinsi Sumatera Selatan meliputi luas 310 hektar yang tersebar di dua kabupaten yaitu Banyuasin dan Ogan Komering Ilir (OKI). Kegiatan ini melibatkan sebanyak 629 orang dan menyerap 34.076 Hari Orang Kerja (HOK).

Untuk Kabupaten Banyuasin, lokasi berada di wilayah Taman Nasional Berbak Sembilang meliputi luas 80 hektar dengan melibatkan 173 orang yang tergabung dalam tiga kelompok masyarakat yaitu Kelompok Tani Sungsang Sejahtera I, Kelompok Tani Sungsang Sejahtera II dan Kelompok Kerja Pantai Hijau Lestari.

Dalam Padat Karya Penanaman Mangrove ini setiap tahapan pelaksanaan mulai dari persiapan hingga penanaman, masyarakat mendapatkan imbalan pembayaran melalui mekanisme account to account ke rekening anggota kelompok berdasarkan prestasi kerja masing-masing.

Pencanangan Padat Karya Mangrove lingkup Kabupaten Banyuasin ditandai dengan penanaman mangrove bersama Bupati Banyuasin. Hadir dalam acara ini unsur Forkompimda kabupaten Banyuasin beserta OPD terkait, UPT Kementerian LHK, serta masyarakat pelaksana Padat Karya Mangrove. Dalam Acara ini juga dilakukan penandatanganan MoU tentang kegiatan penghijauan lingkungan antara Bupati Banyuasin H. Askolani,S.H.,M.H dan Kepala BPDASHL Musi Siswo, S.Hut.,M.Si. (dm)

Bagikan :