8 Kawanan Begal dengan Pedang Terhunus Berhasil Diringkus, Beberapa Masih Dikejar
PALEMBANG | Populinews.com – Aparat Polsek Sukarame Palembang, akhirnya berhasil meringkus kawanan begal, yang sejak sepekan terakhir sangat meresahkan masyarakat Palembang. Apalagi dalam beberapa kasus, mereka tidak segan-segan melukai korban yang melintas di jalan raya, dengan senjata tajam jenis parang dan celurit, agar bisa merebut sepeda motor yang dikendarai warga.
Kawanan begal yang berhasil dibekuk ini sebanyak 8 orang, terdiri dari dua kelompok Gang Motor, yang bergabung menjadi satu. Mereka menjalankan aksinya pada dini hari hingga menjelang subuh. Modusnya, mereka melakukan aksi sweeping berkeliling di jalan-jalan yang sepi mengendarai sepeda motor dengan berbonceng tiga, sambil memegang pedang panjang terhunus.
Modusnya, ketika ada sasaran (pengendara motor) yang ingin dihadang, kawanan begal yang jumlahnya puluhan orang ini lantas menyebar berbagi dua kelompok, seolah-olah saling serang melakukan tawuran. Alhasil pengendara motor yang tengah melintas juga mereka lempari batu dan kayu. Saat pengendara itu terjatuh, kawanan ini pun langsung berusaha mengeksekusi korbannya dengan senjata pedang terhunus. Dalam posisi kaget dan ketakutan, si pengendara akhirnya berlari menyelamatkan diri dengan meninggalkan sepeda motornya.
Aksi pembegalan dengan modus tawuran gang motor ini, terjadi di Jalan Mayor Zurbi Bustan tepatnya di dekat SMAN 17 Plus Palembang, Sabtu (30/1/2022) sekitar pukul 03.30 WIB. Seorang korban mengalami luka pada tangan saat diserang kawanan begal secara tiba-tiba.
Tak lama setelah menjalankan aksinya, salah seorang kawanan ternyata ada yang mengenali korban dan motornya. Bahkan korban adalah temannya sendiri. Anehnya, meski berteman dan kenal dengan korban, sang kawanan tetap meminta uang tebusan motor sebesar Rp 400, kepada korban. Tapi korban tak memenuhi permintaan itu karena sudah melapor ke pihak berwajib.
Dalam peristiwa begal ini, petugas berhasil mengejar dan mengamankan dua pelaku, yakni Aris Sandi alias Black (23), warga Alang Alang Lebar dan MWH (17), warga Kemuning Palembang. Satu pelaku lainnya Epriansyah alias Epok (23) masih dalam pengejaran, namun kendaraan berhasil diamankan polisi.
Usai beraksi di dekat SMA 17 Plus Palembang, kawanan ini melanjutkan aksinya di Jalan Gubernur Asnawi Mangkualam, Kelurahan Kebun Bunga Palembang, sekitar pukul 04.00 WIB. Namun konvoi sepeda motor mereka berhasil dicegat aparat kepolisian.
Di lokasi ini petugas mengamankan enam tersangka. Keenam pelaku masing-masing Sahrudin alias Udi (20), Medi Rahmadi alias oleng (18), Medi Saputra (18), M Efendi Setiawan alias Pendi (19), MA alias Kentung (17), dan AI (16). Sehingga total pelaku yang diamankan menjadi delapan orang.
Keenamnya satu gank ini dikenal dengan sebutan Gang Yandex, pelaku masing-masing adalah warga Jalan Tanjung Api Api, Lorong Perjuangan, dan Kebun Bunga Palembang.
Kapolsek Sukarame Palembang Kompol Budi Hartono, dalam konferensi pers Selasa (8/2/2022) mengatakan, pihaknya juga berhasil mengamankan sejumlah sepda motor yang digunakan pelaku, berikut sajam jenis pedang, clurit, kayu balok dan batangan batu bata.
“Alhamdulillah kami berhasil mengamankan delapan tersangka, dengan modus yang sama dengan melakukan tawuran dengan tujuan merampok sepeda motor milik korban,” terangnya.
Dijelaskan Kapolsek untuk menghentikan laju sepeda motor korban, para pelaku melempar batu dan kayu balok terhadap korban yang menyasar pada pengendara yang melintas.
“Jadi target mereka memang menyerang pengendara yang melintas. Siapa saja, tak peduli lelaki atau perempuan. Saat korban kaget, pengendara tersebut jatuh dan lari akhirnya motornya dibawa kabur. Mereka juga tak segan-segan melakui korban menggunakan senjata tajam juga,” katanya.
Dalam konferensi pers di Mapolsek Sukarame, Kapolsek Kompol Budi Hartono, mengatakan para tersangka dapat diancam dengan pasal 365 KUHP, tentang pencurian dengan kekerasan (curas), dengan ancaman pidana penjara paling rendah lima tahun.
Sementara itu, salah seorang tersangka pelaku yang mengaku bernama Udi (20), sempat berbelit-belit ketika ditanya Wakpolsek soal pedang yang dia bawa. Bahkan, lucunya ketika ditanya untuk apa membawa pedang di subuh hari, ia menjawab untuk pergi ke kebun.
Namun ketika didesak, akhirnya ia mengakui senjata itu digunakan untuk menyerang korban ketika ia melakukan perlawanan. Ia juga mengatakan, pada dini hari itu ditelepon oleh rekannya untuk datang ke Jalan Gubernur Asnawi Mangkualam sambil membawa pedang tersebut untuk menjalankan aksi begal.
“Dari rumah pedang itu kumasukkan dalam tas, dan ketika berhasil merampas motor, ternyata yang punya masih teman salah satu dari kami. Kami kembalikan tapi kami minta uang Rp 400 ribu untuk tebusan,” ungkap Udi yang nampak tenang ketika ditanya wartawan.
Kapolsek SUkarame juga mengimbau para orang tua yang memiliki anak berusia remaja untuk melakukan pengawasan agar tidak berkeliaran apalagi pada dini hari hingga subuh berkonvoi di jalan-jalan, membuat pengendara lain terganggu.
“Imbauan untuk seluruh orang tua untuk menjaga anaknya, apabila tidak ada kepentingan untuk anak yang masih remaja untuk keluar rumah sebaikmya dicegah,” ungkapnya. (dm)
Editor : Dahri Maulana
