Presiden Jokowi: Pencabutan Status PSBB dan PPKM Tunggu Kajian

Selasa, 28 Desember 2022
Oleh : Muhamad Sukur
TANJUNGPINANG l Populinews.com – Presiden Joko Widodo kembali menegaskan pencabutan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pasca Pandemi Covid-¹9 masih menunggu kajian yang mencakup sero survei untuk melihat tingkat antibodi pada populasi masyarakat.
“Untuk PSBB, PPKM belum sampai dimeja saya karena ini menyangkut sero survei kajian-kajian. Saya minta harus detail, jangan sampai keliru memutuskan. Sebaiknya kita sabar menunggu, Nanti kalau sudah selesai akan saya umumkan, ucap Jokowi kepada awak media usai resmikan Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin, 26 Desember 2022.
Menurut Presiden, jika hasil sero survei sudah di atas 90 persen, dan imunitas masyarakat sudah baik dengan memiliki kekebalan tubuh yang baik, masyarakat akan lebih siap dalam menghadapi ancaman virus lain. memang kasus harian Covid19 telah turun dibawah angka 1.000 kasus. Tapi kalau belum melakukan kajian kita belum berani.
“Asal nanti sero survei kita sudah di atas 90 ya kita artinya imunitas kita sudah baik, ada apapun dari manapun yang enggak ada masalah, jadi tunggu kajian dari Kementerian kesehatan, para pakar epidemiolog selesai supaya di saat memutuskannya bisa bebar-benar akurat kita berharap akhir tahun ini sero survei dan kajiannya selesai,” pungkas Presiden Jokowi.
Sebelumnya Presiden Jokowi menargetkan kajian penghentian Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pasca pandemi Covid-19 akan selesai pada pekan ini, menunggu kajian dan kalkulasi dari Pak Menko maupun KemenKes. dan Presiden memberikan target minggu ini harus sudah sampai ke mejanya.
Jokowi berencana akan segera mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) tentang penghentian PPKM. Karena itu dia berharap kajian tersebut harus selesai pekan ini. sehingga dia dapat menyiapkan Keputusan mengenai penghentian PSBB atau PPKM. tuturnya seperti disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (21/12/2022).
Awalnya Presiden Jokowi mengingatkan mengenai perjuangan Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19. Saat itu harian delta kita mencapai 56 ribu kasus. Lalu sejumlah pihak mengusulkan agar Indonesia menerapkan lockdown. Namun Presiden kukuh pada keputusannya untuk tidak memberlakukan lockdown.
Saat itu saya ingat hampir 80 persen menteri menyarankan untuk lockdown, termasuk masyarakat juga menyampaikan hal yang sama. Kalau itu saya lakukan mungkin ceritanya akan lain meskipun tak lama kemudian Indonesia menghadapi varian baru, yaitu Omicron namun kita tetap tenang menghadapinya sehingga kasus COVID-19 bisa dikendalikan.
“Kasus COVID-19 pada harian kemarin berada di angka seribuan dan ini telah pulih. Kemarin kasus harian kita berada di angka 1.200 dan hampir sudah normal dan mungkin nanti pada akhir tahun barulah kita akan menyatakan berhenti PSBB, PPKM,” pungkas Presiden Jokowi.
