WONOSOBO | Populinews.com – Dalam upaya mewujudkan lingkungan belajar yang aman, peduli, dan berbudaya, Pemerintah Kabupaten Wonosobo melaksanakan program kolaboratif Safari Sekolah Ramah Anak (SSRA). Kegiatan tersebut digelar di SD Negeri 1 Sukoharjo, Senin (3/11/2025).

SDN 1 Sukoharjo menjadi salah satu dari 992 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Wonosobo yang terpilih sebagai lokasi pelaksanaan SSRA. Program ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk memperkuat budaya sekolah yang menghargai hak anak dan menolak segala bentuk kekerasan di lingkungan pendidikan.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, yang hadir sekaligus bertindak sebagai Pembina Upacara, menyampaikan bahwa kegiatan Safari Sekolah Ramah Anak merupakan langkah awal menuju perubahan besar dalam dunia pendidikan.

“Safari Sekolah Ramah Anak menjadi bagian dari langkah awal menuju perubahan besar di dunia pendidikan, yang menekankan perlindungan anak dari kekerasan, perundungan, intoleransi, dan diskriminasi,” ujar Bupati Afif dalam amanatnya.

Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Wonosobo menegaskan komitmennya untuk menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman, inklusif, dan berkarakter bagi seluruh peserta didik.

Selain itu, melalui program ini menegaskan bahwa Pemkab Wonosobo berkomitmen untuk membebaskan sekolah dari apa yang Ia sebut sebagai “tiga dosa besar pendidikan”, yaitu, kekerasan seksual, perundungan (bullying), dan intoleransi.

“Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan menyenangkan bagi anak-anak. Tidak boleh ada lagi kekerasan, diskriminasi, atau perundungan. Mari kita wujudkan sekolah yang benar-benar ramah anak,” tegas Afif disambut tepuk tangan siswa dan guru.

Program Safari Sekolah Ramah Anak digelar serentak di 292 satuan pendidikan jenjang SD/MI se-Kabupaten Wonosobo, melibatkan berbagai unsur mulai dari pejabat Pemerintah Daerah, TNI, Polri, Kejaksaan, DPRD, hingga instansi vertikal. Mereka menjadi pembina upacara di sekolah-sekolah untuk menyampaikan pesan moral dan edukatif tentang pentingnya perlindungan anak.

Afif juga memberikan dorongan khusus kepada para siswa agar berani bersuara jika melihat atau mengalami perlakuan tidak adil.

“Anak-anakku, jadilah anak yang berani dan peduli. Jangan takut bicara jika melihat perundungan atau kekerasan. Laporkan kepada guru, agar kita bisa menyelesaikannya bersama,” ujarnya penuh semangat.

Selain memberikan pesan kepada siswa, Bupati juga menekankan peran penting guru dan orang tua dalam membangun lingkungan belajar yang aman dan nyaman.

“Tugas kita bukan hanya mendidik, tapi juga melindungi. Anak-anak adalah bibit masa depan bangsa. Mari jalin komunikasi yang baik dengan orang tua agar pendidikan anak bisa tumbuh seimbang antara sekolah dan rumah,”pesan Afif.

Lebih lanjut, Afif menyampaikan bahwa kegiatan Safari Sekolah Ramah Anak tidak hanya berhenti sampai di sini, tetapi program ini akan menjadi agenda rutin yang digelar setiap satu bulan sekali, menyasar seluruh jenjang pendidikan, SD/MI, SLTP, sampai SLTA, bahkan pendidikan nonformal.

“Ini baru langkah awal. Ke depan, kami ingin Safari Sekolah Ramah Anak menjadi gerakan berkelanjutan di semua jenjang pendidikan, agar seluruh anak di Wonosobo benar-benar terlindungi dan tumbuh dalam lingkungan yang positif,” tutur Afif optimis.

Melalui Safari Sekolah Ramah Anak, Pemerintah Kabupaten Wonosobo menegaskan komitmennya bahwa pendidikan bukan hanya tentang kecerdasan akademik, tetapi juga tentang membangun karakter, empati, dan rasa aman bagi setiap peserta didik.

“Sekolah ramah anak bukan sekadar slogan, tetapi ikhtiar bersama untuk memastikan setiap anak Wonosobo tumbuh bahagia, terlindungi, dan bermartabat,” pungkas Bupati.

Sementara itu, Kepala SDN 1 Sukoharjo, Suroso, mengaku bangga sekolahnya terpilih sebagai lokasi perdana pelaksanaan Safari Sekolah Ramah Anak.

“Kami merasa terhormat dan berterima kasih kepada Pak Bupati. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus menjaga lingkungan sekolah agar aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan,” ungkapnya. (diskominfo/sya)

Bagikan :