ACEH | Populinews.com – Ruas tol Indrapuri – Blang Bintang sepanjang 13,5 km, yang merupakan seksi 4 dari proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Sigli – Banda Aceh, telah dinyatakan selesai dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero). Tol pertama di sisi barat Indonesia yang terbilang cukup pesat ini akan segera diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto menyampaikan bahwa Tol Sigli-Banda Aceh seksi 4 (Indrapuri – Blang Bintang) telah selesai pembangunan konstruksinya. “Konstruksi telah rampung dan sudah terbit Surat Keputusan Menteri PUPR tentang Penetapan dan Pengoperasian tol ini. Artinya tol sudah melalui tahapan-tahapan untuk pengoperasian dan akan diresmikan langsung oleh Bapak Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat,” ujar Budi, dilansir dari hutamakarya.com.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Tol Sigli-Banda Aceh merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dimana melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan layanan infrastruktur jalan dan jembatan, baik jalan tol maupun jalan nasional untuk mendukung jalur logistik dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

“Hutama Karya selaku BUMN di bidang Pembangunan Infrastruktur yang kini merambah sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) juga terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dalam membangun infrastruktur, sehingga perusahaan terus dapat mendukung rencana pemerintah tersebut,” Imbuh Budi.

Dalam pembangunannya, Hutama Karya selaku owner JTTS ruas Sigli-Banda Aceh berkolaborasi dengan PT Adhi Karya (Persero), Tbk. (Adhi Karya), selaku kontraktor. Tol Sigli – Banda Aceh terdiri dari 6 (enam) seksi yaitu seksi 1 Padang Tiji – Seulimum (24,3 km), seksi 2 Seulimum – Jantho (7,6 km), seksi 3 Jantho – Indrapuri (16 km), seksi 4 Indrapuri – Blang Bintang (13,5 km), seksi 5 Blang Bintang – Kuta Baro (7,7 km) dan seksi 6 Kuto Baro – Baitussalam (5 km).

Tol Sigli-Banda Aceh seksi 4 (Indrapuri – Blang Bintang) merupakan jalan bebas hambatan pertama yang hadir bagi masyarakat Aceh. Tol ini memiliki 2 (dua) interchange atau Simpang Susun (SS) yakni Simpang Susun Indrapuri dan Simpang Susun Blang Bintang.

Selain itu, tol ini dilengkapi oleh 1 (satu) Gerbang Tol (GT) yakni GT Indrapuri, 1 (satu) pasang Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) Tipe A yang berada di KM 54, yang saat ini masih dalam tahap penyelesaian pembangunan. Jika terhubung, Tol Sigli-Banda Aceh mulai dari seksi 1 (Padang – Tiji) hingga seksi 6 (Kuto Baro – Baitussalam) dapat menampung volume kendaraan sebanyak kurang lebih 3.000 kendaraan setiap harinya. Selain itu, total akses penghubung tol ini terdiri dari 6 (enam) Simpang Susun (SS), 7 (tujuh) Gerbang Tol (GT) serta 2 (dua) pasang TIP.

“Dengan rampungnya seksi 4 ini, diharapkan mampu meningkatkan konektivitas dari Banda Aceh ke Sigli, pun sebaliknya dari Sigli-Indrapuri ke Bandara Udara Internasional Sultan Iskandar Muda yang berada di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar,” tutup Budi Harto, Direktur Utama Hutama Karya.

Tingkatkan Aksesibilitas

Keberadaan Tol Sigli – Banda Aceh dinilai mampu meningkatkan aksesibilitas moda transportasi darat di Provinsi Aceh. Berdasarkan hasil wawancara virtual yang dilakukan oleh Hutama Karya pada Jumat (3/7) lalu, Pengamat Transportasi dari Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH), Banda Aceh, Prof. Sofyan M. Saleh menyampaikan bahwa kehadiran Tol Sigli – Banda Aceh akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Aceh.

“Ruas Sigli – Banda Aceh memang sesuatu yang sangat diharapkan oleh masyarakat, karena bisa mempermudah mobilitas masyarakat yang selama ini harus melalui gunung dan sawah dimana secara geometriknya agak berbelok-belok dengan kecepatan rata-rata hanya 60 km/jam.” ujar Sofyan.

Tak hanya itu, jika terhubung secara keseluruhan, Tol Sigli – Banda Aceh akan mempercepat waktu tempuh dan mempermudah akses menuju tempat-tempat strategis di Aceh.

“Masyarakat yang paham akan waktu tempuh akan melihat keberadaan tol ini sebagai sebuah karya yang sangat bermanfaat. Karena waktu sangat berharga, hadirnya tol ini mampu mempersingkat waktu hampir separuh dari waktu tempuh sekarang. Artinya masyarakat dapat menghemat out of pocket money.” jelas Sofyan.

Menurut Sofyan, pembangunan suatu daerah sangat bergantung pada baiknya tata kelola moda transportasi darat, karena pergerakan orang dan barang antar wilayah umumnya menggunakan transportasi darat.

Ia menyampaikan bahwa di wilayah Aceh, 95% transportasi oleh moda darat atau jalan sedangkan secara nasional 87%.

“Sebagai pengamat transportasi, saya lihat jika tol ini terhubung dari seksi 1 sampai seksi 6, minat masyarakat akan meningkat karena waktu dan juga kenyamanan jalan. Terutama di seksi 4 yang saat ini mau diresmikan, segmen tol akan mempermudah akses ke Bandara Udara Internasional Sultan Iskandar Muda. Terlepas dari Covid-19, manfaat memang belum signifikan untuk saat ini. Tapi saya optimis pemanfaatan dari tol ini dapat berjalan secara maksimal jika keadaan sudah normal kembali,” tutup Sofyan. (red)

Bagikan :