Plt. Kadinas Kesehatan Palembang, dr. Fauziah. (f/ist)

PALEMBANG | Populinews.com — Angka keterisian tempat tidur (BOR) di seluruh Rumah Sakit Rujukan pasien Covid-19 di kota Palembang, saat ini menurun drastis. Kondisi membaik ini juga ditandai dengan tingkat kematian akibat Covid-19 yang juga menurun. Sebaliknya tingkat kesembuhan meningkat tajam.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang dr Fauziah, mengatakan dari 14 indikator BNPB, Palembang dinilai sudah membaik dan beresiko rendah. Karena itu pemerintah telah menetapkan Palembang berstatus Zona Kuning, dari sebelumnya zona orange. Namun demikian, masyarakat diimbau untuk tetap disiplin Prokes.

”Kendati kota kita sudah berstatus zona kuning Covid-19, masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Apalagi saat berada di tempat keramaian. Kita tidak boleh lengah sedikitpun,” ujar Fauziah, Kamis (16/9/2021) di Palembang.

Selain itu dari evaluasi harian peta risiko Kementerian Kesehatan, level PPKM Kota Palembang tingkat tiga. Di mana saat ini sedang diperpanjang sampai 20 September.

“Sejak tanggal 5 September lalu, peta resiko BNPB untuk kota Palembang dinyatakan berisiko rendah. Ini akan terus dievaluasi. Di sektor hulu perlu dikuatkan penerapan 5M. Karena jika kita semua menerapkan protokol kesehatan dengan baik, maka kita akan termasuk wilayah zona aman,” ujar Fauziah menambahkan.

Ia juga menyebutkan, Dinas Kesehatan Kota Palembang, juga terus berupaya untuk meningkatkan angka kepesertaan vaksinasi dan terus berupaya mendapatkan stok vaksin lebih banyak.

Saat ini, per 14 September, kata Fauziah, berdasarkan data terbaru, per tangga 14 September 2021 jumlah masyarakat yang sudah divaksin dosis pertama sebanyak 496.231 orang (39,51%). Sedangkan dosis kedua sebanyak 314.311 orang (25,03%). Vaksinasi dosis ke 3 untuk Nakes sebayak sudah mencapai 9.106 orang (61%)

Adapun masyarakat yang divaksin yakni dari kalangan tenaga kesehatan, petugas publik, dan lansia. Angka ini, menurut Fauziah memang belum ideal.

“Karena itu, kita masih memerlukan tambahan vaksin lebih banya, sehingga target yang ditetapkan pemerintah bisa direalisasikan dengan cepat. Sekarang ini, setiap minggu kita dapat 20 ribu dosis dan kebanyakan memang diperuntuka untuk dosis dua,” ujarnya. (dm)

Penulis : Dahri Maulana