Lampung Populinews –Kabar mengejutkan beredar cepat melalui linimassa medsos, cuplikan vidio detik-detik seorang tak dikenal naik kepanggung berusaha menusuk  ulama Syekh Moh Ali Jaber saat mengisi kajian di Masjid Falahuddin, Tamin, Tanjungkarang, Pusat, Bandarlampung, Minggu(13/9) sore. Syekh Ali Jaber mengalami luka pada bagian pundak atas lengan tangan kanannya.

Syeh Ali Jabar

Dalam sesi  wawancara di Tv One, Syekh Ali Jaber memaparkan peristiwa berawal saat dirinya baru saja meminta seorang anak untuk maju ke atas panggung.

“Acara baru awal, saya panggil anak 9 tahun untuk tes bacaannya karena itu acara wisuda hafalan Al Quran, ketika selesai keluarga minta foto. Saat itu, ada seseorang pemuda lari ke atas panggung, berusha menusuk dengan pisau ” Terangnya.

Beruntung saat itu dirinya sempat menangkis tusukan pemuda tidak dikenal itu.

“Alhamdulillah, saya sempat melihat, kalau tidak mungkin tusukan bisa kena leher atau dada saya,” katanya.

Pemuda itu langsung diamankan oleh sejumlah panitia yang langung naik kepanggung

Syekh Ali Jaber kemudian dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk diberikan pertolongan.

“Alhamdulillah kondisi saya sudah membaik, sudah dijahit cukup dalam hampir kurang lebih 10 jahitan di tangan bagian kanan atas,” ujarnya.

Lelaki yang melakukan penusukan terhadap Syekh Ali Jaber, apa motif dan identitas pelaku belum diketahui pasti. Aparat kepolisian langsung mengamankan pelaku ke tempat pos polisi.

Kapolsek Tanjungkarang Barat AKP Dvid Jacson menyatakan, pelaku sudah diamankan polisi, dan sedang menjalani pemeriksaa. “Pelaku sudah diamankan petugas,” katanya.

Siapakah Ustad Syekh Ali Jaber?

Berikut Profile Singkat Syekh Ali Jaber

Syaikh Ali Jaber, sapaan akrab dari Syaikh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber, Dia adalah salah seorang imam di masjid Nabawi, lahir di kota Madinah Al-Muna­warah pada tanggal 3 Shafar 1396 H, bertepatan dengan tanggal 3 Febuari 1976 M. Ia menjalani pendidikan, baik formal maupun informal, di Madinah.
Tahun 1410 H/1989 M, ia tamat ibti­daiyah, tahun 1413 H/1992 M tamat tsa­nawiyah, tahun 1416 H/1995 M tamat aliyah. Tahun 1417 H/1997 M hingga saat ini ia mulazamah (melazimi) pela­jaran-pelajaran Al-Qur’an di Masjid Nabawi, Madinah.

Sejak kecil Ali Jaber telah menekuni membaca Al-Qur’an. Ayahandanyalah yang awalnya memotivasi Ali Jaber untuk belajar Al-Qur’an, karena dalam Al-Qur’an terdapat semua ilmu Allah SWT. Dalam mendidik agama, khusus­nya Al-Qur’an dan shalat, ayahnya sa­ngat keras, bahkan tidak segan-segan me­mukul bila Ali Jaber kecil tidak men­jalankan shalat. Ini implementasi dari hadis Nabi Muhammad SAW yang membolehkan memukul anak bila di usia tujuh tahun tidak melaksanakan shalat fardhu. Keluarganya dikenal sebagai keluarga yang religius.

Syekh Ali Jaber memiliki masjid besar di Madinah yang digunakan untuk syiar Islam. Se­bagai anak pertama dari dua belas ber­saudara, Ali Jaber dituntut untuk mene­ruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam. Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan ia menyadari itu sebagai ke­butuhannya sendiri. Tidak mengheran­kan, di usianya yang masih terbilang be­lia, sebelas tahun, ia telah hafal 30 juz Al-Qur’an, Sejak itu pula Syaikh Ali memulai ber­dakwah mengajarkan ayat-ayat Allah SWT di masjid tersebut, kemudian belanjut ke masjid lainnya. Selama di Madinah, ia juga aktif sebagai guru tahfizh Al-Qur’an di Masjid Nabawi dan menjadi imam shalat di salah satu masjid kota Madinah.

Guru-guru yang pernah mengajar Syeikh Ali Saleh Muhammad Ali jaber adalah :

  • Syeikh Abdul Bari’as Subaity (Imam Masjid Nabawi, sebelumnya Imam Masjidil Haram),
  • Syeikh Khalilul Rahman (Ulama Al Qur’an di Madinah dan Ahli Qiraat),
  • Syeikh Prof. Dr. Abdul Azis Al Qari’ (Ketua Majelis Ulama Percetakan Al-Qur’an Madinah dan Imam Masjid Quba),
  • Syeikh Said Adam (Ketua Pengurus Makam Rasulullah SAW dan Pemegang Kunci makam Rasulullah SAW),
  • Syeikh Muhammad Ramadhan (Ketua Majelis Tahfidzul Qur’an di Masjid Nabawi),
  • Syeikh Muhammad Husein Al Qari’ (Ketua Ulama Qira’at di Pakistan).

Kisah Dengan Seorang Ustadz Anti Maulid
Dalam sebuah cuplikan vide oceramah yang ada di Youtube, Syekh Ali Jaber mengisahkan tentang dirinya sewaktu berjumpa dengan salah seorang ustadz anti maulid, ustad yang selalu membid’ahkan Maulid Nabi. (Bidah: tidak pernah diajarkan rasul) Syaikh Ali Jaber kemudian menghampiri dan bertanaya “Kenapa Maulid Bid’ah?” Jawaban dari ustadz tersebut adalah karena tidak ada dizaman Rasulullah

Syekh Ali Jaber kemudian bertanya lagi : “Jadi dasarnya cuma itu saja ?”. Jadi tidak ada didalam al-Qur’an maupun Hadits yang secara jelas melarang hal itu, maka Syekh Ali Jaber pun berkata lagi : “Antum dari kepala sampai ujung kaki, bid’ah. Karena antum tidak ada dizaman Rasul”

Diakhir kisahnya, Syekh Ali Jaber memberikan nasehat bahwa “Walaupun dalam masalah Maulid itu ada beda pendapat, tapi tidak salah kita saling shilaturahim, saling menasehati dan saling mengisi”.

Syekh Ali Jaber melebarkan sayap dakwahnya di tahun 2008 hingga ke Indonesia. Kebetulan ia menikahi seorang gadis shalihah asli Lombok, Indonesia, bernama Umi Nadia, yang lama tinggal di Madinah. Pada tahun yang sama, ia melaksana­kan shalat Maghrib di masjid Sunda Ke­lapa Jakarta Pusat. Selepas shalat ada salah seorang pengurus masjid memin­tanya untuk menjadi imam shalat Tara­wih di masjid Sunda Kelapa, karena saat itu hampir mendekati bulan Ramadhan, Maka Sejak itulah ia terus mendapat keper­cayaan masyarakat di sejumlah tempat di Indonesia. Demi menunjang komuni­kasinya dalam berdakwah, ia pun mulai belajar bahasa Indonesia dan akhirnya sanggup berbicara bahasa indonesia dengan lancar
Kegiatan selama di Indonesia antara lain adalah sebagai berikut :

  • Guru Tahfidz Al-Qur’an di Islamic Centre / Masjid Agung Al- Muttaqin Cakranegara Lombok NTB,
  • Imam Besar dan Khatib di Masjid Agung Al- Muttaqin Cakranegara Lombok NTB,
  • Imam Sholat Tarawih, Qiyamul Lail dan pembimbing Tadarus Al- Qur’an selama Ramadhan 1429 H serta Imam Sholat Idul Fitri 1429 H di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Jakarta Pusat,
  • Pengajar di Pesantren Tahfidz Al- Qur’an Al- Asykar Puncak Jawa Barat,
  • Muballigh Majelis Taklim di Jakarta dan sekitarnya (Nikmatnya sedekah MNCTV, Indonesia Menghafal MNCTV, dan mengajar di majelis taqlim di pancoran).
  • Menjadi Juri di acara Hafiz 2014 RCTI

 

 

 

 

Sumber : berbagai sumber

Bagikan :